Sabtu, 31 Maret 2012




Jeremy Lin lahir di Los Angeles, California dan dibesarkan di Palo Alto, California.[3][4][note 1] Orang tuanya, Gie-Ming Lin dan Shirley Wu,[6]beremigrasi dari Taiwan ke Amerika Serikat di pertengahan tahun 1970-an.[7][8] Mereka berdua tingginya 5'6"/5,5 kaki (170 cm).[9]Keluarga ayahnya berasal dari BeidouChanghua di Taiwan (kakek buyutnya berimigrasi ke Taiwan dari Zhangpu County, Fujian di daratan Cina),[10] sedangkan keluarga ibunya berasal dari PinghuZhejiang di daratan Cina.[11] Ia mempunyai seorang abang, Josh, dan adik laki-laki, Joseph.[8] Gie-Ming mengajari putra-putranya bermain bola basket di tempat berolahraga YMCA setempat.[12] Lin tumbuh dalam keluarga Kristen.[13]



Sekolah Menengah Atas

Dalam tahun terakhirnya di Sekolah Menengah Atas Palo Alto High School (2005–2006), Lin menjadi kapten dan memimpin timnya kepada rekor menang-kalah 32–1 serta mengalahkan tim bertaraf nasional dari sekolah Mater Dei, 51–47, untuk merebut juara Divisi II negara bagian California (California Interscholastic Federation/CIF).[14][15] Menurut Dana O'Neil dariESPN, "Lin adalah pilihan utama untuk pemain terbaik tahun itu ("player of the year") dari hampir semua publikasi di California."[12] Ia diberi penghargaan sebagai pemain first-team All-State dan Northern California Division II Player of the Year, dengan rata-rata untuk tahun terakhirnya 15.1 poin, 7.1 assist, 6.2 rebound dan 5.0 steal.[14]

Proses Perekrutan ("Recruiting")

Lin mengirim résumé ("daftar riwayat hidup") dan DVD berisi cuplikan permainan bola basketnya ke semua sekolah tinggi Ivy Leaguetim California Golden Bears (Cal) di Universitas California, Berkeley, dan sekolah idamannya, tim Cardinal di Universitas Stanford serta tim Bruins di UCLA.[16][17][7] Semua sekolah di Pacific-10 Conference (Amerika Serikat wilayah barat) menginginkannya sebagai walk-on. Hanya tim Crimson di Universitas Harvard dan tim Bears di Universitas Brown yang menjamin posisi dalam tim bola basket mereka, namun sekolah-sekolah tinggi "Ivy League" ini tidak menyediakan bea-siswa olahraga ("athletic scholarships").[18] Rex Walters, pelatih tim laki-laki bola basket University of San Francisco dan bekas pemain NBA, mengatakan batasan NCAA terhadap jumlah kunjungan pelatih untuk merekrut pemain berpengaruh pada Lin. "Banyak sekolah tinggi/colleges mulai merekrut seseorang dalam 5 menit pertama mereka melihatnya karena kecepatan lari, ketinggian loncatan, kecepatan gerak, mudah dievaluasi," kata Walters. Lin menambahkan, "Aku pikir bagi seseorang untuk mengerti caraku bermain, harus melihat lebih dari sekali, karena aku tidak biasanya melakukan gerakan yang lebih aneh atau mencengangkan."[19]
Dalam bulan Juli 2005, assistant coach Harvard saat itu, Bill Holden, melihat bahwa Lin, yang tingginya 6,25 kaki (1.91 m) cocok dengan atribut fisik yang diinginkannya, dan nilai rata-rata akademik ("grade point average") di sekolah menengah atas 4.2 (dari maksimum 5.0) memenuhi standar akademik Harvard. Namun, Holden mula-mula tidak puas dengan kemampuan Lin di lapangan dan mengatakan kepada pelatih sekolah menengahnya, Peter Diepenbrock, bahwa Lin lebih cocok bermain untuk "Divisi III NCAA". Di akhir minggu pemantauan, Holden melihat Lin bermain dalam pertandingan, dan menggiring bola ke jaring pada setiap kesempatan dengan "naluri seorang pembunuh". Lin menjadi prioritas utama untuk Holden.[20] Para pelatih Harvard kuatir kalau Universitas Stanford yang letaknya hanya berseberangan jalan dengan sekolah menengah atas "Palo Alto High School"[21] akan menawari Lin beasiswa, tetapi ternyata tidak, dan Lin memilih masuk Harvard.[22] "Aku bukannya duduk-duduk mengatakan bahwa semua pelatih Divisi I itu tidak becus," kata Diepenbrock. "Sesungguhnya ada pertanyaan-pertanyaan yang serius tentang Jeremy."[23] Joe Lacob, pemilik tim Warriors dan "booster" untuk Stanford, mengatakan bahwa kegagalan Stanford merekrut Lin "adalah sangat bodoh. Anak ini ada di seberang jalan. Kalau Anda tidak dapat mengenalinya (sebagai pemain berpotensi), Anda punya problem."[24]

Harvard

Dalam tahun kedua-nya ("sophomore season") (2007–08), Lin menghasilkan rata-rata 12.6 point dan diberi perhargaan sebagai pemain "All-Ivy League Second Team".[14] Di tahun ketiganya ("junior year") (2008-09) dalam Divisi I NCAA, ia satu-satunya pemain yang masuk 10 besar untuk poin skor (17.8), rebound (5.5), assist (4.3), steal (2.4), blok (0.6), rata-rata "field goal" (0.502), rata-rata "free throw" (0.744), dan skor 3 angka "three-point shot" (0.400),[12] serta menjadi pilihan konsensus sebagai pemain "All-Ivy League First Team". Ia menghasilkan 27 poin, 8 assist, dan 6 rebound dalam kemenangan 82–70 atas ranking 17 tim Eagles dari Boston College, 3 hari setelah tim Eagles menyingkirkan tim No. 1 tim Tar Heels dari Universitas North Carolina.[14][25]
Dalam tahun terakhirnya (senior year) (2009–10), Lin menghasilkan rata-rata 16.4 poin, 4.4 rebound, 4.5 assist, 2.4 steal dan 1.1 blok, serta sekali lagi dipilih mutlak menjadi pemain "All-Ivy League First Team". Ia salah satu dari 30 kandidat "midseason" untuk hadiah John R. Wooden Award[26] and one of 11 finalists for the Bob Cousy Award.[27] Ia juga diundang ikut "Portsmouth Invitational Tournament".[28] Fran Fraschilla dari ESPN memilih Lin di antara 12 pemain paling serba bisa di college basketball.[25] Ia menarik perhatian nasional ketika bermain melawan ranking 12 Connecticut Huskies, di mana ia menghasilkan rekor pribadi 30 poin dan merebut 9 rebound dalam pertandingan di luar kampus.[29] Setelah pertandingan, pelatih Connecticut, Jim Calhoun, yang masuk "Hall of Fame", mengatakan tentang Lin: "Aku telah melihat banyak tim bermain di sini, dan ia dapat bermain untuk tim manapun. Ia memiliki ketenangan yang sangat amat besar di lapangan. Ia tahu caranya bermain."[12]
Tahun itu, Harvard memecahkan sejumlah rekor program dengan jumlah tertinggi total kemenangan (21), kemenangan "non-conference" (11), kemenangan di kandang sendiri (11) dan di luar kampus (10).[30] Lin menyelesaikan karirnya di sekolah tinggi sebagai pemain pertama dalam sejarah Ivy League untuk memecahkan rekor dengan paling sedikit 1,450 points (sebenarnya 1,483), 450 rebound (487), 400 assist (406) dan 200 steals (225).[14] Ia lulus dari Harvard pada tahun 2010 dengan gelar di bidang ekonomi dan indeks prestasi 3.1 (maksimum 4.0).[31]

Profesional di NBA

Tidak masuk draft

Sekiranya masuk "draft", Lin akan menjadi pemain Ivy League pertama yang diseleksi ke dalam NBA sejak Jerome Allen dari "Penn" (tim Quakers) dipilih pada ronde ke-2 tahun 1995 ("1995 NBA Draft").[32] Pemain Ivy League terakhir yang bermain di NBA adalah lulusan Yale (tim Bulldogs), Chris Dudley di tahun 2002, sedangkan pemain Harvard terakhir di NBA adalah Ed Smith, tahun 1953.[7] Namun setelah lulus dari Universitas Harvard, Lin tidak masuk draft untuk "2010 NBA Draft". Delapan tim mengundang Lin mengikuti "predraft workouts". Diepenbrock mengatakan bahwa tryout di NBA tidak bermain lima lawan lima. Lin mengakui bahwa workout itu "satu lawan satu, atau dua lawan dua, atau tiga lawan tiga, dan aku tidak bermain bagus dengan cara demikian. Aku tidak pernah bermain bola basket seperti itu."[19] Kemudian ia mengikuti Dallas Mavericks untuk mini-camp dan "NBA Summer League" di Las Vegas.[33] Donnie Nelson dari Mavericks adalah satu-satunya General Manager yang menawari Lin undangan untuk bermain di Summer League. "Donnie memberi perhatian kepadaku," kata Lin. "Ia mempunyai visi yang berbeda dari kebanyakan orang."[18]
Dalam 5 pertandingan Summer League, bermain sebagai guard dalam dua posisi, Lin menghasilkan rata-rata 9.8 poin, 3.2 rebound, 1.8 assist, dan 1.2 steal dalam 18.6 menit tiap pertandingan and persentase bidikan 54.5% dari lapangan.[34][35] Lin menarik perhatian dalam "matchup" melawan pilihan urutan pertama keseluruhan John Wall ketika Lin menghasilkan 13 poin mengimbangi Wall yang menghasilkan 21, tetapi skor Lin dibuat dengan jumlah tembakan 6-untuk-12 di dalam 28 menit. Wall menghasilkan angka dengan 4-untuk-19 dalam 33 menit.[36] Meskipun Wall menerima sorakan ternyaring waktu diperkenalkan, penonton mengacuhkan Wall dan memberikan sorakan kepada Lin di akhir pertandingan.[37] Lin menerima tawaran dari Mavericks, Los Angeles Lakers, dan satu lagi tim "Eastern Conference (NBA)" yang tidak disebutkan namanya. Di samping tiga tim itu, Golden State Warriors juga menwari kontrak.[38]

Golden State Warriors

Pada tanggal 21 Juli 2010, Lin menandatangani 2-tahun kontrak dengan Warriors, tim favoritnya sewaktu remaja dan yang dekat dengan rumahnya. Kontrak Lin itu dijamin setengah untuk tahun 2010–11, dengan Warriors memegang opsi tim untuk tahun ke-2.[39] Dilaporkan bahwa kontrak itu termasuk gaji tahun pertama hampir $500,000 yang dijamin lebih dari setengahnya.[40] Lacob membuat keputusan untuk merekrut Lin.[24] Lin mengatakan bahwa counteroffers dari tiga tim lain lebih tinggi, tetapi ia ingin pulang rumah dan bermain untuk Warriors.[41] Lin juga menandatangani kontrak jaminan 3 tahun dengan Nike.[42] Baju seragamnya sudah mulai terjual sebelum pertandingan NBA perdananya.[43]
Surat kabar San Jose Mercury News menulis bahwa Lin "memiliki sekelompok pengikut setia" setelah menandatangani kontrak.[44] Daerah San Francisco Bay Area dengan penduduk Amerika berdarah Asia yang besar jumlahnya, menyambut kedatangannya.[2] Ia disebut sebagai pemain Amerika pertama dari keturunan Cina atau Taiwan yang bermain di NBA.[2][45][46] Lin menerima sambutan yang paling nyaring dari penonton berjumlah 10.004 orang pada malam pembukaan pertandingan latihan Warriors di kandangnya, di Oracle Arena, ketika masuk lapangan pada babak ke-4.[47]Penonton sudah mulai menyanyikan namanya di babak ke-3 dan bersorak setiap kali ia menyentuh bola. "Hal itu sangat menyentuh bagiku. Sesuatu yang akan kukenang selamanya," kata Lin. Ia menghasilkan 7 poin, 3 rebound dan 2 assist dalam 11 menit di lapangan.[48] Lin menarik perhatian penonton di luar kandang juga. Scott Howard-Cooper dari NBA.com menyebut perhatian yang diberikan kepada Lin di luar kota sebagai sudut unik "seorang Asian-American yang naik daun dalam olahraga bola basket".[3] Lin menyadari harapan yang dibebankan kepadanya dan memperingatkan, "Aku tidak akan menjadi pemain "All-Star" tahun ini."[49] Ia bersyukur atas dukungan, khususnya dari masyarakat Asian-American, tetapi ia lebih suka berkonsentrasi pada permainannya tanpa semua perhatian pada saat ia tidak harus "membuktikan apapun kepada siapapun."[3] Pelatih Warriors, Keith Smart, berencana meringankan tekanan dari Lin, karena Lin cenderung menuntut keras terhadap dirinya sendiri dan menjadi frustasi.[49] Smart mengakui bahwa ia menuruti keinginan penonton di kandang sendiri dan menempatkan Lin dalam pertandingan pada situasi yang salah. Ia berjanji tidak akan mengulangi kesalahan ini.[3]
Lin masuk ke dalam susunan pemain pada hari pertama Warriors untuk "2010–11 NBA season", tetapi masuk daftar cedera. Lin kecewa tetapi menyadari bahwa "menjadi bagian dari tim ini berarti menyingkirkan ego pribadi."[50] Lin hanya mendapat sedikit waktu bermain selama musim pertandingan yang didominasi 2 guard kuat, Curry dan Monta Ellis, sebagai pemain utama Warriors.[51] Lin memulai pertandingan pertamanya di NBA di pertandingan berikutnya melawan Los Angeles Clippers, dalam rangka "Asian Heritage Night" untuk Warriors dalam pertandingan di kandang sendiri. Lin menerima sambutan berdiri ("standing ovation") dari penonton berjumlah 17,408 saat ia masuk ke lapangan pada babak (quarter) ke-4 (terakhir) dengan waktu sisa 2:32.[52] Ia tidak membuat poin dalam kemenangan timnya 109–91, tetapi mencatat satu steal setelah berebut bola dan kemudian menang dalam "jump ball" berikutnya.[53]
Dalam pertandingan berikutnya lagi melawan Los Angeles Lakers, Lin membuat poin pertama di NBA, dengan 3 assist, dan 4 steal. Ia mendapat tepuk tangan penonton lawan di Staples Center ketika masuk lapangan di babak ke-3. Ia bermain 11 menit di babak ke-3 dari keseluruhan 16 menit, melakukan 5 foul tetapi berperan dalam menghasilkan angka 12–1 untuk Warriors.[54][55] "[Lin] masuk dan bermain dengan baik, memberi kami tempo main yang bagus," kata pelatihnya, Smart, setelah kalah 107–83 dari juara bertahan NBA tim Lakers. Pemain guard Lakers, Derek Fisher, memuji energi dan permainan agresifnya.[56] Tiga kali dalam musim itu, Lin ditugaskan untuk main dalam "NBA Development League" (liga pengembangan, kelas lebih rendah) bagi tim afiliasi Warriors di "NBA D-League", Reno Bighorns.[57][58][59] Setiap kali, ia dipanggil kembali oleh Warriors.[60][61][62] Ia bermain dalam pertandingan "NBA Development League Showcase" dan diberi penghargaan sebagai pemain "All-NBA D-League Showcase First Team" pada tanggal 14 Januari 2011. Ia membantu memimpin Bighorns kepada rekor 2–0 kemenangan dalam "Showcase" dengan rata-rata 21.5 poin, 6.0 rebound, 5.5 assist dan 3.5 steal.[63] Lin menghasilkan skor tertinggi musim itu 27 poin dengan Bighorns pada tanggal 18 Maret.[64] Rata-rata keseluruhannya 18 poin, 5.8 rebound dan 4.3 assist dengan tim dari kota Reno itu.[65] Mulanya Lin mempunyai salah paham ketika dikirim ke D-League karena ia merasa diturunkan tingkatannya dan tidak cukup bagus untuk bermain dalam tingkat NBA. Setelah bermain dalam D-League, ia sadar bahwa ia masih harus belajar, sehingga ia bekerja keras dan mendapatkan waktu main lebih banyak daripada di Warriors.[66][67] Lacob berkata Warriors menerima lebih dari satu tawaran pindah untuk Lin ketika ia di D-League, tetapi senang dengan kemajuan Lin sebagai "free agent" (pemain tak terikat kontrak) yang tidak masuk draft. "Ia merupakan aset minimum yang murah. Anda harus melihatnya sebagai aset yang sedang dikembangkan. Apakah ia akan menjadi "superstar"? Tidak."[68] Lin menyelesaikan tahun perdana sebagai rookie di NBA dengan rata-rata 2.6 poin dari 38.9 persen tembakan selama 29 pertandingan.[65]
Lin bekerja memperbaiki kemampuan "jump shot" selama masa istirahat ("offseason"). Karena "2011 NBA lockout", ia tidak mendapat kesempatan workout untuk pelatih Warriors yang baru, Mark Jackson.[69]
Pada tanggal 9 Desember 2011, Warriors melepaskan ("waived") Lin dalam hari pertama latihan. Ia adalah pemain favorit Lacob,[70][71] tetapi Warriors perlu mengurangi gaji keseluruhan pemain supaya dapat memberi penawaran untuk "center" DeAndre Jordan;[72][73] Lin sebenarnya akan memperoleh gaji hampir $800,000 yang akan dijamin sepenuhnya tanggal 10 Februari 2012.[2][74]

Houston Rockets

Tanggal 12 Desember 2011, Lin diklaim oleh Houston Rockets.[75]
Ia bermain selama 7 menit dalam pertandingan "preseason" (sebelum musim pertandingan) dengan Rockets, yang sudah mempunyai Kyle LowryGoran Dragić dan Jonny Flynn sebagaipoint guard dengan jaminan kontrak.[76][77]
Tanggal 24 Desember, sebelum memulai musim pertandingan, Rockets melepaskan ("waived") Lin untuk mengurangi jumlah gaji supaya dapat mengambil center Samuel Dalembert.[51][78]


New York Knicks

New York Knicks mengklaim Lin pada tanggal 27 Desember sebagai cadangan di belakang Toney Douglas dan Mike Bibby setelah guard Iman Shumpert cedera; guard Baron Davisyang baru direkrut juga cedera selama beberapa minggu.[51][73][79]
Sebagai point-guard ke-3 di Knicks, Lin mulai main di kandang lawan melawan Warriors, di mana ia disambut hangat kembali di Oracle Arena (kandang Warriors tempat ia bermain dulu).[80]
Tanggal 17 Januari 2012, Lin ditugaskan bermain untuk tim Erie BayHawks dalam D-League.[81] Tanggal 20 Januari ia menghasilkan triple-double dengan 28 poin, 11 rebound, dan 12 assist dalam kemenangan BayHawks 122–113 victory atas Maine Red Claws.[82] Lin was recalled by the Knicks three days later.[83]
Tanggal 28 Januari, Davis mengalami penundaan penampilannya bersama Knicks.[84][85] Saat itu Knicks sedang mempertimbangkan untuk melepaskan Lin sebelum kontraknya mendapatkan jaminan pada tanggal 10 Februari, sehingga mereka dapat mengambil pemain baru. Tetapi setelah Knicks menderita kekalahan pada tanggal 3 Februari meskipun memimpin di babak ke-4 melawan Boston Celtics, pelatin Mike D'Antoni memutuskan memberi kesempatan Lin untuk bermain. "Ia mujur karena kami bermain sangat jelek," kata D'Antoni.[84] Lin hanya bermain 55 menit dalam 23 pertandingan Knicks sebelumnya.[86] Tanggal 4 Februari 2012, Lin menghasilkan 25 poin, 5 rebound, dan 7 assist — semua rekor pribadi — dalam kemenangan 99–92 Knicks atas New Jersey Nets. Rekan satu timnya Carmelo Anthony mengusulkan kepada pelatih Mike D'Antoni saat istirahat di setengah main, supaya Lin diberi kesempatan main lebih banyak di babak berikutnya. Setelah pertandingan, D'Antoni berkata Lin mempunyai mentalitas sebagai point-guard dan "ritme dan tekad apa yang harus dikerjakan di lapangan."[87][88]
Dalam pertandingan berikutnya melawan Utah Jazz, Lin memulai karirnya sebagai pemain utama. Ia menghasilkan 28 point dan 8 assist.[89]
Dalam pertandingan melawan Washington Wizards, Lin menghasilkan 23 point dan rekor pribadi 10 assist, yaitu double-double pertamanya.[90]
Tanggal 10 Februari, Lin menghasilkan rekor pribadi 38 point ditambah 7 assist, memimpin Knicks menang 92–85 atas Los Angeles Lakers. Ia menghasilkan poin lebih banyak dari pemain utama Lakers, Kobe Bryant, yang membuat 34 poin.[91][92][93]
Tanggal 11 Februari, Lin menghasilkan 20 poin dan 8 assist dalam kemenangan tipis 100–98 atas Minnesota Timberwolves.[94] Lin menghasilkan 89 dan 109 poin dalam tiga dan empat pertandingan perdananya sebagai pemain utama, merupakan yang terbanyak di antara pemain manapun sejak "merger" antara the American Basketball Association (ABA) dan NBA pada tahun 1976–77.[94][95] Ia menjadi pemain NBA pertama yang menghasilkan paling sedikit 20 poin dan 7 assist dalam 4 pertandingan penuh perdana.[22]
Lin diberi penghargaan sebagai pemain terbaik minggu itu dalam "Konferensi Timur" (Eastern Conference Player of the Week) "2011–12 NBA season" dengan rata-rata 27.3 poin, 8.3 assist dan 2.0 steal selama 4 pertandingan sebagai pemain utama di mana Knicks tidak pernah kalah.[96]
Pada tanggal 14 Februari, Lin memasukkan tembakan 3 angka di Toronto yang menentukan kemenangan timnya dengan kurang dari 1 detik tersisa dalam pertandingan. Dengan jumlah skornya, ia melampaui rekor Shaquille O'Neal sebagai penghasil poin terbanyak selama lima pertandingan perdana sebagai pemain utama.[97]
Associated Press menyebut Lin "kisah yang paling mengejutkan dalam NBA".[98] Bloomberg News menulis bahwa Lin "telah menjadi pemain NBA "Asian American" paling terkenal". Penggemar Knicks mengembangkan sejumlah nama julukan untuknya dengan daftar kosa kata yang diilhami nama keluarganya, Lin.[99][100] Time.com menayangkan artikel berjudul, "It's Official: Linsanity Is for Real" ('Sudah resmi: Linsanity memang nyata").[101] Pemain "Naismith Memorial Basketball Hall of Fame" Magic Johnson berkata, "Gairah yang disebabkan oleh [Lin] di "[Madison Square] Garden", aku belum pernah melihatnya dalam waktu yang lama."[102] Knicks kalang kabut menjual replika baju dan kaos bernomor 17 milik Lin, dan penjualan di toko online mereka meningkat lebih dari 3000%.[103] Lin mengatakan sumber suksesnya karena bermain tanpa beban. "Aku sudah menyerahkannya kepada Allah. Aku tidak lagi berperang dengan apa yang dipikirkan orang lain," kata Lin.[88]
Lin menjadi "restricted free agent" di akhir musim ini.[85]